Selasa, 04 September 2012

Desa Ranggo Desa Budaya


Desa Ranggo, Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat ditetapkan sebagai Desa Budaya, selain karena desa tersebut secara historis merupakan desa tertua, di daerah ini juga banyak tradisi lama yang masih di pertahankan.
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu Alwi di Dompu Senin, mengatakan, masyarakat di Desa Ranggo hingga kini masih mempertahankan adat istiadat serta kesenian warisan leluhur.
Peresmian Desa Ranggo menjadi Desa Budaya menurut rencana akan dilakukan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH. M. Zainul Majdi September 2011.
“Jika ingin melihat Dompu secara utuh, maka datanglah ke Desa Ranggo. Di desa ini segala kegiatan upacara adat dan permainan khas daerah ini masih dipertahankan berbagai jenis kebudayaan dan kesenian yang masih dipertahankan di Desa Ranggo diantaranya, kesenian “Manca Balemba” (berbalas pantun), tradisi “Kareku Kandai”  (memukul lesung untuk mengumumkan upacara adat dan hajatan), “Pati Cili” (petak umpet) dan “Rawa Mbojo” (lagu-lagu daerah etnis Dompu dan Bima dengan iringan biola).
Desa Ranggo sebagai pintu gerbang menuju obyek wisata Lakey (wisata surfing yang terkenal hingga mancanegara itu, Desa Ranggo cocok dijadikan filter masuknya budaya, asing.
“Keberadaan Desa Ranggo sebagai Desa Budaya cocok  bisa dijadikan filter masuknya budaya, asing, karena desa ini telah puluhan tahun mempertahankan kebudayaan, Dompu yang ramah, santun dan saling menghormati sesaman.
Dari beberapa desa di kabupaten Dompu, hanya Desa Ranggo yang masih menjalakan adat istiadat warisan leluhur. Selain itu, desa ini juga mempunyai industri  tenun kain songket, yang menjadi motor penggerak etika berbusana di daerah ini.

0 komentar:

Posting Komentar